Rabu, 11 November 2015

DAUR KARBON

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
EKOLOGI PERTANIAN

DAUR KARBON











KHAYATU KHOIRI
05121407020











PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktikum ini dilakukan untuk untuk mengetahui hubungan antara produksen dan konsumen dalam ekosistem. Siklus karbon itu sendiri adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbon dioksida berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon, karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil.   Reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga dirumput laut dilautan. Dalam daur karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan kealam, bila hewan atau tumbuhan tersebut .mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan kebumi.  Sumber utama karbon untuk mahluk hidup ada di udara. Dalam bentuk karbondioksida jumlahnya kira-kira 0,03 % dari volume. CO2 diudara akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoautotrof tanaman dan ganggang.  Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi (CH4) oleh mikroorganisme Bakteri Methylococcus maupun mengoksidasi methan menjadi karbon. Aspek penting lain dari daur karbon adalahreaksi non biologi yaitu pertukaran antara karbon dioksida dan bikarbonat yang umumnya terjadi dalam perairan pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk batu kapur (lime stone).
Meskipun karbon merupakan unsur yang sangat langka dalam sektor bumi yang tidak hidup tetapi didalam benda hidup terdapat 18%. Kemampuan saling mengikat pada atom-atom karbon merupakan dasar untuk keragaman molekular dan ukuran molekular dan tanpa ini tidak akan ada.  Selain pada bahan organik, karbon sebagai gas karbon dioksida dan sebagai batuan karbonat (koral). Yang sangat membutuhkan senyawa hijau yang dapat menetralkan. Umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran dari dalam tubuh mahluk hidup, dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan adanya tumbuhan hijau sebagai perombak karbon menjadi oksigen sebagai pembentuk siklus karbon itu sendiri.
CO2 yang dihasilkan oleh proses respirasi akan dilepas kembali kelingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begituseterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasisaling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbonuntuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebutakan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudiandiuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukanhewan dan tumbuhan tertimbun dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun makakarbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akantekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahan bakar fosilmisalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi.

B.        Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat didalam ekosistem dan kedudukanya dalam ekosistem tersebut.


II. TINJAUAN PUSTAKA
A. HIDRYLLA
1) Sistematika
GANGGANG HIJAU (Hydrilla Vercillata)
Regnum : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Liliopsida
Sub class : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
2) Deskripsi
Hydrilla Verticillata (Ganggang)
a. Putih kekuningan
b. Batang tumbuh 1-2 m panjang
c. kelopak panjang 3-5 mm
d. Transparan dengan garis-garis merah
e. Bunga yang jarang terlihat
f. Pelepah daun sering kemerahan ketika segar
3) Syarat tumbuh
  Tanaman yang sering di sebut Hidrila ini tumbuh di perairan kadang dengan akar tidak tertanam di tanah.

B. SIPUT
1). Sistematika
Kerajaan :Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Gastropoda
2). Deskripsi
binatang moluska, kulitnya berbentuk spiral, banyak macamnya, hidup di darat, di laut, dan dl air tawar, dagingnya dapat dimakan; (nomina)
3). Habitat
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)

C. DAUR KARBON
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil. Dalam daur karbon, karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan tersebut mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi.Sumber utama karbon untuk makhluk hidup berada dalam udara, dalam bentuk karbon dioksida jumlahnya kira-kira 0,03% dari volume. Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energi dan pertumbuhannya.
Karbondioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan dapat membentuk ion bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu dan fosil yang akan menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan kekurangan oksigen karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida, species tertentu mikroorganisme gas toksik tersebut dan akan mengubah menjadi karbon dioksiba dan energi. Dari hasil penelitian sumber karbon dalam bentuk glukosa atau maltosa meningkatkan aktifitas enzim dalam sel Bacillus sp. Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi metan (CH¬4) oleh mikroorganisme. Bakteri Methylococcus mampu mengoksidasi metan menjadi karbon dioksida.  Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu pertukaran antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum terjadi dalam perairan. Pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk batu kapur.
Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut : C6 H12 O6 = 6O2à6 C O2 + 6 H2 O.  Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :  6CO2 + 6H2O + EnergiàC6H12O6 + 6O2  CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya.
Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya.
Kehilangan karbon dalam aktivitas pertanian, misalnya karena penambahan karbon ke atmosfere lebih banyak dari pada karena disebabkan diikatnya oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang dilepaskan dari tanah. Dalam siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkunganatmosfer dan lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO2 dari atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalambahan organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahanorganik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi olehsemua organisme mengembalikan CO2 ke atmosfer (Hadietomo, 2003)
Karbon tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (C2) dan oksigen dalam betuk molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikiat oleh tanaman dalam proses fotosintesis dan dihasilkan bahan organik. Bila bahan ini dioksidasikan akan menghasilkan kembali karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan organik berupa karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organik hasil fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan organik yang tidak dilapuk melalui proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut, batu bara dan minyak bumi. Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat, besarnya kandungan tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini akan meng
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (Suwasono, 1987)
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik. Pergerakan melalui suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zatkimia lain; karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis, dan CO2 dibebaskanbersama energi selama respirasi.
Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
 C6 H12 O6 = 6 O2à6 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
 6CO2 + 6H2O +àC6H12O6 + 6O2  Energi
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen.
Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali. (Suasono1987).


III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum Daur karbon ini dilaksanakan pada pukul 12.30WIB – 14.20 WIB pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2013.
Praktikum ini dilaksanakan dilobolatorium Ekologi jurusan budidaya pertanian  Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya.

B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Tabung biakan tertutup, Rak tabung reaksi, Siput kecil (sebagai konsumen), Hidrilla (sebagai produsen), Larutan Bromotimol biru, Air, Cahaya (ruang terang), dan Kamar gelap.

C. Cara Kerja
1. Siapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari empat tabung biakan. Tandai biakan-biakan ini dengan kode A1, A2, A3, A4 dan B1, B2, B3, B4. Rangkaian percobaan A dan B sama sama seperti gambar satu.
2. Isilah setiap tabung dengan air sampai permukaan air kira-kira 20 mmdibawah mulut tabung.
3. Tambahkan 3-5 tetes bromotimol biru kedalam tabung.
4. Masukanlah kedalam biakan tabung A1 dan B1 hewan siput, kedalam biakan A2  dan B2 hewan siput dan hidrylla,  kedalam tabung A3 dan B3 masukan hidrylla saja, dan kedalam tabung A4 dan B4 tidak dimasukan siput maupun hidrilla.
5. Tutup semuatabung biakan rapat-rapat, usahakan agar tutup tersebut tidak bocor.
6. Tempatkan rangkaian percobaan A dalam tempat terang dan rangkaian percobaan B dalam kamar gelap.
7. Setelah 24 jam,amati semua tabung biakan, catatlah semua perubahan dalam warna indikator (Bromotimol biru). Catatlah juga bila terjadi perubahan pada siput maupun Hidrylla. Setelah itu pindahkan tabung biakan A kedalam kamar gelap dan tabung B ketempat terang setelah 24 jam lakukan lagi pengamatan dan pemindahan tabung. Pengamatan dilakukan selama 7 hari.
8. Buatlah data hasil pengamatan selama beberapa hari tersebut. Bagaimana kesimpulan saudara tentang daur karbon pada percobaan ini.


















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Pengamatan pertama pada hari selasa tanggal 19 maret 2013
Tabung Perubahan
Biotik Abiotik
Syput hydrilla Biru jernih
A1 Hidup - Biru jernih
A2 Hidup Hidup Biru jernih
A3 - Hidup Biru jernih
A4 - - Biru jernih
B1 Hidup - Biru jernih
B2 Hidup Hidup Biru jernih
B3 - Hidup Biru jernih
B4 - - Biru jernih
Pengamtan ke dua pada hari selasa tanggal 26 maret 2013
Tabung Perubahan
Biotik Abiotik
Siput hydrilla air
A1 mati - Keruh
A2 Hidup Habis jernih
A3 - Hidup jernih
A4 - - jernih
B1 Hidup - Jernih
B2 Hidup Habis Keruh
B3 - Hidup jernih
B4 - - Biru jernih
B. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kita dapatkan hasil yang bermacam-macam dengan
perlakuan yang berbeda. Misalnya pada Air brotimol yang diberi perlakuan dengan memasukkan siput dan Hydrilla yang dalam satu minggu warnanya akan berubah menjadi agak keruh hal ini dapat dikarenakan oleh adanya karbon yang dihasilkan oleh siput yang mengakibatkan timbulnya warna keruh pada air media biakan namun dapat dinetralisasikan sedikit oleh adanya Hydrilla yang mampu merombak karbon menjadi oksigen. Sedangkan pada botol yang berisikan siput saja, warna akan berubah menjadi keruh sekali hal ini dikarenakan karbon yang dikeluarkan oleh siput dan tidak adanya perombak karbon dalam hai ini adalah Hydrilla. Botol yang berisikan Hydrilla saja, warnanya tetap jernih hal ini dikarenakan tidak adanya siput atau mahluk hidup yang menghasilkan karbon yang dapat merubah warna air menjadi keruh.Dan pada indikator warna tetap biru seperti awal karena tidak ada reaksi karbon yang terjadi sebab tidak diberi perlakuan apa-apa.
           Dari hasil yang telah kita peroleh dapat dilihat bahwa organisme-organisme yang mati terlebih dahulu terdapat pada tabung yang diberi perlakuan ditempat gelap, hal ini karena tidak terjadi fotosintesis ditempat gelap karena tidak tersedianya cahaya pada tempat gelap. Organisme-organisme tersebut membutuhkan zat O2, CO2, dan karbohidrat. Peristiwa yang ditunjukkan dengan perubahan warna pada bromtimol biru adalah peristiwa respirasi, karena peristiwa respirasi menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap bromtimol biru, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan warna pada bromtimol biru. Apabila terjadi respirasi yang cukup banyak, tabung tersebut tampak berembun. Pada tabung A4 dan B4 bromtimol biru tidak mengalami perubahan warna, karena tabung-tabung tersebut hanya berisi dengan air kolam dan bromtimol biru, tidak terdapat organism didalamnya, tabung-tabung ini hanya berfungsi sebagai kontrol. Dari rancangan paercobaan dapat dilihat bahwa fungsi tabung A4 dan tabung B4 hanya berfungsi sebagai control atau sebagai pembanding untuk dapat mengetahui apakah percobaan yang telah dilakuakan berhasil atau tidak.
Hasil yang diperoleh adalah semua organisme yang ditempatkan ditempat gelap akan mati semua karena tidak tersedianya cahaya untuk produsen melakuakan proses fotosintesis, tanpa adanya O2 yang dihasilkan pada proses fotosintesis, konsumen tidakl dapat hidup dan melakuakn proses respirasi. Pada tabung A4 dan B4 bromtimol biru tidak mengalami perubahan warna, karena tabung-tabung tersebut hanya berisi dengan air kolam dan bromtimol biru, tidak terdapat organism didalamnya, tabung-tabung ini hanya berfungsi sebagai kontrol. Hasil yang diperoleh adalah semua organisme yang ditempatkan ditempat gelap akan mati semua karena tidak tersedianya cahaya untuk produsen melakuakan proses fotosintesis, tanpa adanya O2 yang dihasilkan pada proses fotosintesis, konsumen tidakl dapat hidup dan melakuakn proses respirasi. Disini siklus karbon berperan atau berjalan jika berubah menjadi kuning yang sebelumnya indikatornya berwarna biru.
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organic dari pembusukan hewan dan tumbuhantertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan sebagai bahan baker dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya. Pada siklus karbon ini baik produsen maupun konsumen memilki peran masing-masing yang tentu saja sangat penting dalam proses terjadinya hubungan antara produsen dan konsumen. Untuk dapat mengetahuinya kita dapat mempelajarinya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Produsen dan konsumen sangat berhubungan erat, hai ini dapat kita lihat dari praktikum yang telah dilaksanakan bahwa siput sangat membutuhkan Hydrillauntuk siklus karbon dan oksigen didalam praktikum daur karbon.
Apabila tidak ada hydrilla maka siklus karbon pada siput kecil akan terputus karena tidak adanya perombakan karbon menjadi oksigen kembali.
Sedangkan pada botol yang berisikan siput kecil saja, warna akan berubah menjadi keruh sekali hal ini dikarenakan karbon yang dikeluarkan oleh siput kecil dan tidak adanya perombak karbon dalam hai ini adalah Hydrilla.
Botol yang berisikan Hydrilla saja, warnanya tetap jernih hal ini dikarenakan tidak adanya siput kecil atau mahluk hidup yang menghasilkan karbon yang dapat merubah warna air menjadi keruh.
Dan pada indikator warna tetap biru seperti awal karna tidak ada reaksi karbon yang terjadi sebab tidak diberi perlakuan apa-apa.

2. Saran
Sebaiknya pada praktikum ini para praktikan agar dapat lebih memperhatikan dan memahami prosedur kerja yang ditunjukkan oleh para asisten supaya mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.






VI. DAFTAR PUSTAKA
Amir, A. 1981. Biologi umum. Gramedia. Jakarta.
Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.
Hadi Ahmad, ratna Sari. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia:
             Jakarta.
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press, Jakarta.









LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar